Dear readers, another monthly report is ready for release. Please find the report on the right side, or you can take a look at screenshot below.
Sabtu, 27 Februari 2016
Minggu, 21 Februari 2016
Donation Received
Sabtu, 20 Februari 2016
Monthly Report – November 2015
Dear readers, we are apologize for the late report for November 2015. Finally we made a report today. Please follow the detail below.
If you can’t see the detail, you can always find the report by clicking on the link on the right pane (Monthly Usage Report).
Jumat, 05 Februari 2016
Donation Received (Investment Withdrawal)
Hi Readers,
3 months have passed, and yet we still running good without any issues so far. This post is specifically for withdrawal of the investment that you have seen on the right side, Invest Donation Box.
Invest Donation Box for January 2016 booked a good profit of:
US$ 88.45
So, with this number, below is the flow from Invest Donation Box to our donation account in Indonesia.
Description | Amount |
Box Withdrawal | $44.22 |
Transfer Fee from RoboForex to Our Fasapay | -$0.22 |
Transfer Fee from Our Fasapay to Exchanger (Exchanger to our bank account) | -$0.22 |
Total | $43.78 |
Total final before exchange is $43.78. So, with exchange rate of Rp. 13,800.00, the final amount that is submitted to our donation box is now:
Rp. 604,164.00
Considering the previous amount brought to Feb 2016, the total donation box amount is now:
Rp. 1,091,306.00
We are happy that the donation box is now getting bigger and bigger. Our hope is that in future we can help many students out there.
Below are the screenshots for proof of transactions.
Rabu, 03 Februari 2016
Donation Received and Inward Transaction
Date | Description | Location | Type | Amount |
02/02/2016 | Yoga Sampurno | Australia | Invest | $10 |
USD 88.45 x 50% = USD 44.22
We have withdrawn the amount to Fasapay, but we haven’t exchanged it with Indonesian Rupiah. We will keep you posted on the progress.Senin, 01 Februari 2016
Inward and Outward Transaction
Hi All,
We would like to announce a few informations regarding the donation account. For Inward Transaction as per today, there is one incoming transaction which is the bank’s interest rate, Rp. 186.00. So at this moment, here is the total balance remaining:
Rp. 1,312,142.00 Rp. 1,162,142.00
And as for today, we have sent an amount of Rp. 675,000.00 to Nyariati as one of our effort to extend our help as we’ve promised earlier. The problem we’ve faced when sending the fund, it was due to the absence of bank account on the destination. So, we have decided to send the money by Western Union in Singapore. What we have done is to deduct an amount of Rp. 675,000.00 from our donation account to our private account. And after that we take money from our pocket for about SGD 82.23 (SGD 70.23 + SGD 12.00) and send Rp. 675,000.00 through Western Union in Singapore. The transfer fee (SGD 12.00) will be borne by us. To minimize the effect of transfer fee, we have planned to send out for 3 months forward, Jan – Mar 2016.
This is the action result of the situation whereby we don’t have access to withdraw money from Indonesian account in Singapore, nor sending Western Union online through our donation bank account in Indonesia. I do hope all of us can understand this limitations.
For Rp. 675,000.00 alone, here is the detail of the usage that was planned.
Usage | Amount |
Award for 15 students for participating in School Olympics in Dayamurni, Lampung, Indonesia * | Rp300,000.00 |
School Expenses Jan 2016 for Carolin Putri | Rp125,000.00 |
School Expenses Feb 2016 for Carolin Putri | Rp125,000.00 |
School Expenses Mar 2016 for Carolin Putri | Rp125,000.00 |
Total | Rp675,000.00 |
* We would like to give an appreciation to 15 primary students where Nyariati work as teacher, they will be participating in School Olympics in national competition, we call it O2SN (Olahraga Olimpiade Sekolah Nasional). I hope that they feel encouraged to get more involved in school activities. Each of them will receive Rp. 20,000.00 after the event is finished.
And here is the receipt for Rp. 675,000.00.
And now, here is the total balance remaining as per today, and will be brought up forward to February 2016:
Rp. 637,142.00 Rp. 487,142.00
So, what we hope in future we can keep continue providing fund help to the needy students out there!
UPDATE:
I am apologised that I have made a mistake. The amount above wasn’t deducted with Rp. 150,000.00 for the initial bank deposit amount. The new amount (after deducted with the same amount) is written after it, the old amount is strikedthrough.
This amount is not a donation, just a mimimum fund that has to be maintained in the Tunas Bangsa Camp’s bank account. Bank account is under Bank Negara Indonesia (BNI), you can read the specification (in Bahasa Indonesia).
Jumat, 15 Januari 2016
Daily Transaction History
Hi Readers,
I would like to announce the transaction history for today. As we’ve known earlier, we were having Rp. 1,418,456.00 funds. Which is together with the investment profit of last month.
I have sent Rp. 250,000.00 to help our brother Rizky and our sister Ayuni in their monthly expenses. My colleague in Cirebon will help to distribute it. So, below are the remaining after sending the fund to Cirebon:
Rp. 1,161,956.00
Below are the details.
Date | Description | Amount |
15/01/2015 | Monthly Expenses Fund Distribution for: Ayuni and Rizky Ramadhani loc: Cirebon, Indonesia | Rp250,000.00 |
15/01/2015 | Bank Transfer Fee | Rp6,500.00 |
Total | Rp256,500.00 |
Actually we are overdue for the monthly report since Nov 2015. We will post the full transaction history during this weekend for Nov 2015 and I hope we can catch up for Dec 2015 as well.
Thanks for all of your helps! Let’s give back to the society…
Rabu, 13 Januari 2016
Satu Langkah Kecil Untuk Masa Depan Yang Lebih Besar
- Penulis Acik Mardhiyanti / Acik Mdy – Written by Acik Mardhiyanti / Acik Mdy
Selasa, 12 Januari 2016
Menjadi Guru Karena Panggilan Jiwa
Kawan sekalian punya cita-cita? Saya percaya dan yakin, pasti kawan-kawan sekalian pasti punya cita-cita dalam hidup ini. Setiap orang memiliki cita-cita dan impiannya sendiri. Namun, apakah cita-cita dan impian itu sesuai dengan kehendak hati, atau hanya sekedar mengejar gelar (ijazah untuk mencari kerja?) Inilah cerita seorang guru dari sebuah desa Dayamurni, Provinsi Lampung-Indonesia, “Menjadi guru karena panggilan jiwa”.
Perkenalkan, namanya Nyariati Handayani, saya biasa memanggilnya Atik saja. Kami berkawan sejak jaman SMA (Sekolah Menengah Atas). Tepatnya ketika kami berada dalam satu kelas yang sama yaitu, kelas III IPS 1. Orangnya ramah, seru, easy going, mau berkawan dengan siapa saja tidak pilih-pilih. Itulah dulu kenangan yang bisa saya ingat tentang sosoknya. Eh iya Atik, itu kelas kita dulu masih bercat pelangi gak ya?
Lama hilang kontak, bisa dibilang tak berkomunikasi sama sekali, sejak kelulusan SMA (Sekolah Menengah Atas), beberapa tahun silam, sekitar enam/ tujuh tahun lalu, Nyariati mengirimi saya SMS (short message service). Dan sejak saat itu jalinan silaturahmi/ komunikasi antara kami terus berjalan hingga saat ini. Meskipun jarak memisahkan, dan nyaris belum pernah bertemu kembali sejak kelulusan SMA (Sekolah Menengah Atas), tapi itu bukanlah sebuah masalah besar, karena kami masih bisa saling menyapa meski lewat “udara”. Bahkan bila perlu sayapun masih sempat mengirimi surat berperangko untuk Nyariati
Nyariati Handayani adalah seorang guru SD (Sekolah Dasar), yaitu guru di SD Negeri 1 Dayamurni, Lampung-Indonesia. Ia mengajar mata pelajaran Penjas, atau bisa disebut dengan mata pelajaran olahraga. Kiprahnya sebagai ibu guru telah dimulai sejak tahun 2012, tepatnya 3 September 2012. Wow, sebagai teman sayapun merasa bangga padanya. Karena guru adalah pekerjaan mulia, mendidik generasi penerus bangsa.
Ibu guru yang satu ini terbilang sibuk lhoo…dalam waktu satu minggu ia mengajar 9 kelas, yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Rutinitasnya setiap hari berangkat mengajar pukul 07.00 WIB, dan pulang mengajar pukul 12.30 WIB. Nah, bila kebetulan pas piket, jam 6.30 WIB, Nyariati sudah berangkat kesekolah dimana ia mengajar. Karena selain mengajar dikelas, ia juga guru piket disekolah tempat ia mengabdi. Diakhir pekanpun Nyariati masih aktif, karena ia masih menyelesaikan pendidikannya ditingkat Universitas.
Tidak hanya sampai disitu rutinitasnya, tentu saja sepulang mengajar, Nyariati masih harus mengurus pekerjaan dirumah, mengurus suami, serta mengurus dua buah hatinya. Iya, ibu guru cantik ini memiliki dua orang anak yang cerdas. Selain itu, ia masih punya kesibukan diorganisasi tempat suami bekerja. Tak sampai disitu, diwaktu luangnya iapun masih berkarya dengan merajut. Ayo, ayo…siapa yang mau pesen tas rajut buatan ibu guru yang luar biasa ini? Dijamin pasti kereenn tasnya, “handmade” Atau mau pesen satu set bantal kursi rajutan, silahkan kontak langsung ya dengan Ibu gurunya sendiri. Pernah juga sekali waktu ia menunjukkan serangkaian bunga yang terbuat dari kantong plastik yang berwarna-warni. Nah, mulai sekarang bila mendapatkan kantong plastik warna-warni dari warung, jangan dibuang karena bisa dibuat bunga-bunga indah untuk menghias rumah. Bisa mengurangi pencemaran lingkungan, bukan? Tak sampai disitu, Ibu guru ini ternyata mau belajar berkebun juga, dengan membeli beberapa bibit sayuran, seperti bibit terong. Wiihh…nanti kalau panen bisa masak-masak terong sepuasnya, dibuat sambel terong, Jangan lupa undang makan saya ya
Tak kalah aktif dengan Ibu gurunya, anak-anak didik Nyariati sudah sering memenangkan lomba-lomba senam ditingkat Kecamatan lhoo..Dapat juara II atau juara III itu sudah pasti, keren kan?! Tahun lalu anak-anak didiknya mengikuti O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional), dan mencapai tingkat Kabupaten. Wah, buat saya itu prestasi yang luar biasa! Meskipun belum mencapai tingkat provinsi, tapi jangan pernah berkecil hati, teruslah bersemangat! Saya pribadi sangat menghargai kerja keras dan perjuangan yang dilakukan oleh Nyariati serta anak-anak didiknya. Semangat ya…Kalah dan menang dalam sebuah pertandingan/ perlombaan itu biasa. Yang terpenting sudah berusaha, dan sudah memberikan yang terbaik.
Saat ini, anak-anak didik Nyariati sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) yang sebentar lagi akan dihelat, 14 Januari 2016. Semangat anak-anak! Mereka berlatih tiga kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan hari Sabtu. Dimulai pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pelatihan ini meliputi pelatihan mental dan fisik. Seperti kata Nyariati, bahwa anak-anak ini sebenarnya mampu, hanya kurang percaya diri. Maka pelatihan untuk menguatkan mental itu penting. Juga pelatihan fisik yang tak kalah penting. Semangat, berjuanglah anak-anak O2SN, jangan takut akan hasilnya, tapi berusahalah dan berikan yang terbaik.
Ketika saya tanya, apa motivasi Nyariati hingga memutuskan/ memilih menjadi seorang guru. Nyariati menjawab dengan singkat dan bijak, “karena panggilan jiwa”. Ya, sebuah panggilan jiwa, yang artinya tidak hanya sekedar masalah pekerjaan/ profesi semata, guna mendapatkan penghasilan. Karena memang dalam kenyataannya, banyak sekali guru-guru honorer yang benar-benar mengabdi karena panggilan jiwanya.
Menjadi seorang guru akan memikul tanggungjawab besar dipundaknya, sebuah tanggungjawab akan masa depan bangsanya, yang dimulai dengan mendidik anak-anak bangsa tentunya, untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan masa kini yang disebut dengan kebodohan. Maka dari itu, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, karena perjuangannya dalam melawan kebodohan. Saya berharap, semoga banyak guru-guru di Indonesia seperti Nyariati ini. Menjadi guru karena sebuah panggilan dari jiwa untuk mengabdikan diri dengan setulus hati, mengajar anak-anak bangsa, mengantarkan mereka meraih cita-cita/ impian.
Inilah cerita singkat tentang salah satu sosok guru dari sebuah desa, yang patut untuk diteladani. Dan maaf, saya sebagai penulis tidak bisa menyertakan foto-foto tentang sosok Nyariati Handayani. Karena ia tak ingin dikenal, dan sayapun sangat menghargai privasi seseorang, termasuk privasi Nyariati. Terakhir, terimakasih banyak atas kerjasamanya. Salam Tunas Bangsa Camp
Catatan :
- Penulis Acik Mardhiyanti / Written by Acik Mardhiyanti
Donation Received
Hi readers,
Thank you for being faithful with us so far, dropping a very big help for the beneficiaries. And today, I will announce the donation received for the past 2 weeks until today 12 Jan 2016.
Description | Exchange Rate | Amount |
Yoga Sampurno - Dec 2015 SGD 9.86 - Rp. 93,018.00 Naito Ryo - Jan 2016 USD 9.26 - Rp. 128,714.00 | SGD 0.000106 | Rp221,732.00 |
L Simanjuntak | - | Rp500,000.00 |
Radityo & Family | SGD 0.000105 | Rp238,095.00 |
Withdrawal for Jan 2016 | - | Rp450,949.00 |
Balance Remaining from November 2015 | Rp7,680.00 | |
Total | Rp1,418,456.00 |